Anda yang berkutat dengan hal-hal yang berkaitan dengan teknologi pasti sudah tidak asing dengan istilah big data. Data adalah hal yang penting dalam aktivitas atau kegiatan, terutama yang berkaitan dengan teknologi.  Istilah Big Data digunakan pada himpunan data, yang mana sesuai dengan nama yang diberikan, data tersebut berukuran besar. Dalam bahasa indonesia istilah big data dikenal juga dengan Mahadata.

Apa Itu Big Data

Berkaitan dengan penggunaan istilah ini, banyak orang yang masih salah paham tentang istilah ini. Big data bukan hanya sekedar kumpulan data dalam jumlah banyak saja. Berdasarkan definisi secara istilah, yang dimaksud dengan istilah big data adalah kumpulan atau himpunan data dalam jumlah besar dan kompleks sehingga pemrosesan atau penanganannya pun menjadi lebih sulit, apalagi jika hanya menggunakan aplikasi pemrosesan data tradisional atau manajemen bisnis data biasa.

Jika dijelaskan lebih rinci, pengertian big data ini mengacu pada sebuah konsep tentang bagaimana untuk mengumpulkan, mengerti kemudian menganalisa data yang jumlahnya sangat banyak yang datang setiap hari untuk membuat sebuah keputusan yang lebih baik. Berdasarkan pengertian tersebut, kemudian muncul hukum 3v yang selalu dikaitkan dengan konsep ini, yaitu variety (variasi), volume (jumlah) dan velocity (kecepatan).

Munculnya konsep tentang big data ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang digunakan oleh banyak orang. Sejarah big data di Indonesia sendiri tidak berbeda jauh dengan sejarahnya secara umum. Sebuah teknologi atau sistem yang semakin banyak digunakan sudah pasti akan membutuhkan sumber daya yang besar pula. Adapun profesi yang menggeluti dibidang big data ini meliputi data scientist dan big data engineer.

apa itu big data

Begitu juga dengan data yang dihasilkan. Semakin banyak pengguna teknologi di dunia, maka semakin besar pula data yang akan dihasilkan. Apabila data yang jumlahnya sangat besar ini tidak dikelola sebaik-baiknya, maka sudah pasti akan menyebabkan kelambatan.

Dengan adanya konsep big data ini, maka data yang jumlahnya sangat banyak tadi dibuat agar menjadi lebih ringkas, ringan, dan bisa disimpan maupun dibawa tanpa perlu memakan ruang yang sama besar dengan data itu sendiri. Konsep ini bisa dipahami dengan mudah melalui bukti dimana saat Anda membutuhkan data tertentu lalu mencarinya, maka data tersebut akan tersedia dengan mudah.

Manfaat Big Data

Konsep yang ditawarkan oleh big data ini membuatnya dimanfaatkan pada berbagai aspek kehidupan. Salah satu bidang yang memanfaatkan kemampuan atau konsep ini adalah bidang bisnis. Di bidang bisnis sendiri, big data digunakan karena memberikan banyak manfaat. Seperti beberapa manfaat berikut ini.

  1. Meningkatkan Efektivitas

Manfaat pertama ini tidak hanya bisa didapatkan pada bisnis saja, namun juga secara umum. Dengan adanya big data ini, maka teknologi yang dengan sistem berspesifikasi tinggi dan pastinya membutuhkan biaya mahal bisa digantikan dengan sistem berspesifikasi standar dan biaya yang lebih terjangkau.

  1. Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Adanya konsep ini memungkinkan sebuah perusahaan untuk mengumpulkan data real time dari produk yang dipasarkan, sumber daya yang digunakan serta data apapun yang berkaitan dengan pelanggan. Dari data yang terkumpul itulah kemudian dimanfaatkan untuk melakukan efisiensi penggunaan sumber daya.

  1. Membangun Strategi Pemasaran yang Efektif

Data-data yang dimiliki dari big data ini akan membantu bisnis untuk membangun strategi pemasaran yang efektif sekaligus menjangkau konsumen berdasarkan segmen pasar. Konsep ini juga akan meminimalisir terjadinya resiko pangsa pasar yang menyusut. Ini karena sebelumnya sudah terbangun hubungan dengan konsumen. Begitu pula dengan resiko-resiko lain yang mungkin timbul.

  1. Mengenal Pengguna Lebih Baik

manfaat big data untuk mengenal pengguna

Manfaat selanjutnya yang bisa didapatkan dengan penerapan konsep ini, spesifiknya pada bisnis, atau di bidang lain secara umum adalah untuk mengenal pengguna dengan lebih baik. Pada bidang bisnis, big data ini bermanfaat untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan konsumen yang menggunakan produk Anda.

Dengan informasi tersebut, Anda jadi bisa mengetahui apa keinginan dan kebutuhan pelanggan. Dengan memahami pelanggan ini Anda pun kemudian bisa menyediakan produk atau layanan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan tersebut.

Jenis Big Data

Setelah mengetahui konsep big data secara umum dan manfaatnya seperti yang dijelaskan di atas, Anda juga harus tahu jenis big data itu sendiri. Dalam hal teknologi bentangannya, data besar ini didominasi dua jenis teknologi, yaitu Big Data Operasional dan Big Data Analitis. Keduanya memiliki bentangan teknologi yang memungkinkannya untuk melakukan tugas-tugas spesifik. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan tentang kedua jenis tersebut.

  1. Big Data Operasional

Jenis pertama ini merupakan sistem dengan kapabilitas operasional untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya real time dan interaktif, yang mana data-datanya umumnya diserap dan disimpan. Akses data terhadap jenis dengan sistem operasional ini bisa dilakukan dengan berbagai jenis kriteria.

Guna menangani pekerjaan-pekerjaannya, untuk sistem ini dibangun dengan menggunakan database NoSQL. Database ini seperti halnya juga database yang berbasis dokumen dimana database tersebut bisa ditujukan untuk berbagai tipe aplikasi.

keluaran dari salah satu jenis big data

  1. Big Data Analitis

Sementara itu jenis big data kedua ini adalah sistem yang memiliki kapabilitas analitis guna mengerjakan analisis yang sifatnya kompleks dan retrospektif. Analisis ini bahkan bisa melibatkan sebagian besar hingga keseluruhan data. Sistem analitis ini berbeda dengan akses data pada sistem operasional, dimana pada sistem ini cenderung fokus pada penanganan arus data yang sifatnya lebih besar.

Selain itu, pada sistem analitis ini, query yang ditujukan pada data-data tersebut juga lebih kompleks. Belum lagi pada saat eksekusi, data yang dilibatkan bisa mencakup sebagian besar hingga keseluruhan data dalam sistem. Di laik sisi, jika pada sistem operasional sistemnya dibangun dengan menggunakan database NoSQL, maka pada sistem analitis ini berbeda.

Pekerjaan pada sistem analitis ini diproses dengan mengimplementasikan sistem database yang berbasis MPP dan MapReduce. Teknologi ini sendiri muncul sebagai reaksi karena keterbatasan kemampuan relational database tradisional dalam pengelolaan database yang berskala lebih dari satu server.

Meskipun kedua jenis sistem big data tersebut memiliki kapabilitas dan akses data yang berbeda-beda, namun sebenarnya baik big data dengan teknologi analitis maupun operasional diciptakan untuk saling melengkapi bahkan untuk digunakan bersama-sama. Selain itu, baik kebutuhan kerja pada sistem operasional maupun analitis juga sama-sama mendorong terciptanya teknologi baru.

Kedua sistem ini juga memiliki kesamaan yaitu keduanya dioperasikan dengan melibatkan sejumlah server dimana server-server tersebut bergabung dalam suatu cluster komputer. Pada saat keduanya dioperasikan, maka server-server dalam cluster komputer tersebut digunakan untuk mengelola mulai dari puluhan hingga ratusan terabytes data dimana di dalamnya termuat miliaran record data.

Sistem atau teknologi yang semakin banyak digunakan, maka sumber daya yang dibutuhkan semakin besar. Semakin banyak teknologi digunakan, maka data yang dihasilkan pun akan semakin besar. Apabila data-data yang jumlahnya sangat besar itu tidak dikelola, maka akan menimbulkan dampak yang signifikan. Karena itulah fungsi adanya big data yang dapat membuat penggunaan sumber daya lebih efisien.