Banyak perusahaan besar dalam berbagai bidang saat ini mulai mempertimbangkan untuk melakukan efisiensi produksi. Beberapa rekomendasi yang dipilih biasanya dengan memangkas jumlah pegawai hingga melakukan penghematan. Namun, tidak sedikit juga perusahaan besar yang bekerja sama pada unit tertentu untuk saling membantu produksi atau yang biasa dipahami dalam pengertian Joint Venture. Biasanya hal ini dilakukan dengan memaksimalkan belanja modal dan seluruh kemampuan sumber daya dari masing-masing perusahaan.
Pengertian Joint Venture
Untuk mengenal lebih dalam tentang Joint Venture cobalah untuk memahami terlebih dahulu. Secara mendasar, Pengertian Joint Venture adalah sebuah perusahaan baru yang dibentuk oleh dua atau lebih dari bagian unit perusahaan tertentu. Biasanya pembentukan perusahaan baru ini akan melibatkan banyak pihak termasuk perusahaan yang berasal dari dalam atau luar negeri sekalipun.
Hal yang harus anda ingat yaitu pengertian Joint Venture akan sangat berbeda dengan CV atau sering disebut dengan Capital Venture. Salah satu hal yang sangat membedakannya adalah Joint Venture memiliki usia yang lebih pendek dibandingkan dengan CV. Hal ini sering dilakukan dengan memanfaatkan kemampuan dari masing-masing perusahaan. Bagi perusahaan yang terlibat dari Joint Venture ini biasanya memiliki sebutan sebagai partner.
Regulasi yang ditetapkan untuk Joint Venture
Seluruh perusahaan memiliki hak untuk melakukan Joint Venture. Namun, pemerintah Indonesia memiliki regulasi yang harus ditaati oleh seluruh pelaku bisnis yang ingin melakukan dalam pengertian Joint Venture. Bahkan, masing-masing dari peraturan ini diterapkan untuk menjaga iklim bisnis yang sangat baik. Ada beberapa regulasi yang harus dipahami oleh para perusahaan. Berikut ini adalah regulasi yang perlu diperhatikan para pelaku bisnis seperti:
- UU Nomor 1 Tahun 1967 Pasal 23 tentang Penanaman Modal Asing.
Ini adalah peraturan yang menjadi syarat mutlak untuk ditaati oleh para pelaku bisnis yang ingin melakukan Joint Venture.
- PP Nomor 7 Tahun 1993 tentang Pemilik Saham perusahaan penanaman Modal Asing
Peraturan pemerintah ini memang mengatur tentang kepemilikan saham yang melibatkan penanaman modal asing. Biasanya persentase dari kepemilikan asing juga diatur dari peraturan pemerintah ini.
- PP Nomor 20 Tahun 1994 Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing
Ini merupakan peraturan pemerintah yang harus diataati dari banyak perusahaan untuk melakukan joint venture. Kepemilikan saham dari setiap perusahaan harus sesuai dengan peraturan pemerintah ini. Apalagi terdapat pembaruan dari peraturan sebelumnya.
- SK Menteri negara Penggerak Dana Investasi/ Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor: 15/SK/1994 tentang ketentuan pelaksanaan pemilikan saham dalam perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing.
Alasan penting perusahaan membentuk Joint Venture
Tentu saja ada beberapa alasan penting bagi banyak perusahaan besar untuk melakukan kerja sama dalam membentuk unit usaha baru. Masing-masing alasan ini juga mempengaruhi target yang ditetapkan untuk jangka waktu yang lebih lama. Selain itu, optimasi kemampuan dari setiap perusahaan juga mempengaruhi bagian perencanaan untuk waktu tertentu. Berikut ini beberapa alasan penting banyak perusahaan dalam menjalin kerja sama seperti:
Penggabungan sumber daya
Ini adalah salah satu alasan penting bagi banyak perusahaan untuk menjalin kerja sama koorporasi. Setiap perusahaan dalam bidang yang sama atau berbeda tentu saja akan memiliki sumber daya yang sangat melimpah. Keuntungan seperti ini tentu saja menjadi pertimbangan dalam memaksimalkan kemampuan perusahaan itu. Bahkan, bisa saja perusahaan baru yang dibentuk memiliki kekuatan baru yang sangat ideal dalam mencapai target bisnis tertentu.
Optimasi modal perusahaan
Biasanya alasan lain yang dipertimbangkan adalah optimasi dari modal perusahaan. Ada kalanya perusahaan melakukan penghematan hingga efisiensi dalam memaksimalkan keberlangsungan bisnis dalam waktu yang lebih lama. Penggabungan perusahaan ini akan melibatkan modal yang menjadi tumpuan penting dalam memaksimalkan seluruh peluang.
Penggabungan keahlian
Biasanya beberapa perusahaan dengan keahlian berbeda akan memiliki peluang yang lebih besar dalam mencapai target bisnis. Hal ini yang menjadi pertimbangan penting banyak banyak perusahaan untuk melakukan joint venture. Biasanya penggabungan keahlian yang berbeda justru akan menjadi keuntungan. Selain itu, pastikan juga bahwa masing-masing dari setiap keahlian perusahaan seperti ini bisa memaksimalkan hasil yang diinginkan.
Memaksimalkan target perusahaan
Alasan penting lainnya dari perusahaan itu adalah untuk memaksimalkan seluruh target dari perusahaan. Bahkan, seluruh target itu juga membuat perusahaan untuk memaksimalkan perencanaan yang lebih baik.
Hal yang harus diperhatikan untuk Joint Venture
Tentu saja ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagi banyak perusahaan untuk menjalin kerja sama bisnis. Biasanya hal ini mempengaruhi keberlangsung bagi setiap produk dan ekuistas perusahaan itu. Semakin baik perencanaan yang dimiliki maka akan semakin memudahkan proses perencanaan kerja sama. Berikut ini ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan seperti:
Tujuan utama
Salah satu hal penting yang diperhatikan sebelum melakukan kerja sama perusahaan adalah dengan membuat tujuan yang sama. Tentu saja setiap perusahaan memiliki kepentingan yang sangat berbeda. Perusahaan baru atau jalinan kerja sama bisnis ini harus didasari oleh tujuan yang sama. Hal ini juga mempengaruhi perusahaan anda untuk mencapai target yang lebih baik.
Durasi kerja sama
Perhatikan juga durasi kerja sama bisnis dari perusahaan yang anda inginkan. Bahkan, beberapa perusahaan yang melakukan kerja sama seperti ini biasanya membutuhkan durasi yang berbeda. Semakin lama durasi yang disepakati maka manajemen hingga perencanaan yang dibangun juga harus lebih baik.
Kesepakatan tertulis
Hal penting lainnya yang perlu dilakukan adalah membuat kesepakatan tertulis. Cara seperti ini biasanya memberikan pengaruh terhadap keputusan bisnis. Bahkan, kesepakatan tertulis ini akan menjadi jaminan penting dalam menentukan peluang bisnis lain yang lebih besar. Pastikan juga bahwa perusahaan menggunakan kesepakatan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Pembagian hasil keuntungan
Ini menjadi hal yang sangat penting untuk dibahas dan diperhatikan. Perusahaan yang melakukan jalinan kerja sama juga harus memperhitungkan pembagian dari hasil keuntungan. Tentu saja nominal dari keuntungan ini merupakan kesepakatan dari perjanjian tertulis.
Struktur manajemen perusahaan
Pastikan bahwa perusahaan yang akan melakukan jalinan kerja sama sebaiknya memiliki struktur manajemen yang baru. Apalagi ini juga akan mempengaruhi anda dalam mengambil keputusan untuk mencapai target bisnis yang lebih mumpuni.
Contoh Joint Venture
Saat ini sudah banyak contoh Joint Venture yang bisa menjadi tola ukur bagi banyak perusahaan untuk melakukan kerja sama. Berikut ini beberapa contoh yang bisa anda pertimbangkan seperti:
- Perusahaan media CBS Corporation dan Time Warner membentuk unit bisnis baru yaitu CW Television Network.
- Perusahaan telekomunikasi terkemuka Verizon Communications dan Vodafone melakukan kerja sama untuk Verizon Wireless.
Perusahaan perangkat elektronik Sony dan telekomunikasi Ericsson juga pernah melakukan kerja sama dengan membuat Sony Ericsson.